Strauss Zelnick, Sebagai CEO Take-Two Interactive, yang konon merupakan penerbit Grand Theft Auto 6, menyatakan bahwa harga game dari GTA 6 tersebut saat ini terlalu rendah. Menurutnya, industri harus maju dan game harus diberi harga berdasarkan perkembangannya.
Oleh karena itu, nilainya meningkat seiring dengan lamanya permainan. Perdebatan ini bermula dari komentar para pemain tentang betapa pendeknya permainan beberapa tahun yang lalu. Karena alasan ini, banyak orang setuju bahwa game akhir pekan tidak boleh sama dengan game role-playing dengan dunia terbuka (RPG).
Demikian pernyataan Zelnick kepada investor dalam pertemuan mingguannya. Dia memperingatkan investor agar tidak menarik kesimpulan luas tentang kondisi harga game berdasarkan matinya Netflix dan layanan berlangganan TV dan film lainnya.
Berdasarkan laporan dari Rockpapershotgun pada Jumat lalu 17/11/2023, nilai per jam suatu properti hiburan menjadi dasar penentuan harganya. Singkatnya, jumlah uang yang harus dibayarkan pemain bergantung pada jenis konten yang mereka terima dan jumlah waktu yang mereka habiskan untuk menggunakannya.
“Dengan standar tersebut, kami masih memiliki harga yang sangat rendah karena kami memberikan jam interaksi yang memiliki nilai yang sangat tinggi. Oleh karena itu, saya yakin industri secara keseluruhan memberikan harga yang sangat bagus untuk menilai peluang bagi pelanggan,” ujarnya. .
Bukan hanya Zelnick yang menilai harga game tersebut terlalu murah. Sebelumnya, meski biaya produksinya mahal, Presiden Capcom Haruhiro Tsujimoto memiliki pandangan yang sama.
“Harga software belum naik sebanyak itu, namun biaya pengembangannya sekitar 100 kali lebih tinggi dibandingkan era Famicom,” kata Tsujimoto menyinggung konsol 8-bit Nintendo yang sangat populer di tahun 1980-an (2/10).
Selain itu, ia menggarisbawahi perlunya menaikkan upah pekerja. Hal ini terkait dengan kenaikan upah di semua industri.
Majalah Game Online Omaha 